Jumat, 23 Desember 2011

Pupus

Harapan dan impian tak pernah berubah
Ibarat tumbuhan yang selalu berguguran dan tumbang sebelum musimnya
Tinggal batang dan ranting yang berdiri megah dengan kekuatan akar
Yang tak pernah nyerah untuk terus bertahan
Ibarat nyanyian pilu, menenggelamkan kehampahan
Dalam gelaknya tawa kebersamaan

Aku bagai semut terjatuh di danau dangkal
Berani mengapung pada permukaan, tak mampu menggapai apapun,
Tak kuasa merasakan semua yang terjadi, hanyalah nafas bergemuruh yang terdengar
Yang tertunduk lesuh menangis di ujung hatimu

Aku sadar …
Menggapaimu terlalu lelah bagiku,
Bagai pasir dalam genggaman terendam air
Pada senja yang pergi ke peraduannya….

Keagungan Cinta

Cinta bagaikan selembar kertas kosong, putih, suci, dan murni
Tanpa dinodai sedikitpun kepahitan dan kepdian
Yang merajut dalam dimensi kehidupan

Manusia lahir atas dasar cinta
Tumbuh dan berkembang dalam dan karna cinta,
Berhiaskan kegembiraan dan kebahagiaan hati
Tuk menggapai kedamaian

Cinta datang dan pergi tak mengenal waktu
Muncul dalam keagungan dan kemegahan hati, merajut jiwa-jiwa yang lemah
Melepaskan jiwa yang dibenani rantai penindasan, membebaskan jiwa yang terpenjara
Dalam keegoan dan kemunafikan yang merajalelah

Ketika cinta pergi
Ada harapan baru yang muncul dalam area permainan kehidupan
Takdir telah berubah sebagai suatu tragedi yang memancarkan cahaya rembulan
Dimeriakan oleh nyanyian angin yang bertiup, disambut dengan tarian tumbuan yang bergoyang
Pertanda keabadian kehidupan itu akan ada untuk selamanya.

-baliAte-

Template Makalah (Non Penelitian)

JUDUL  (Judul Artikel Ditulis dengan Font Times New Roman 14, Maksimum 14 Kata untuk Bahasa Indonesia dan 12 Kata untuk Bahasa Inggris,)    ...