BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu tahap dalam proses penelitian adalah tahap analisis data. Tahap analisis
data merupakan tahap penting, di mana data yang dikumpulkan dengan menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data (misalnya observasi, interview, angket, maupun
teknik pengumpulan data yang lain), diolah, dan disajikan untuk membantu
peneliti menjawab permasalahan yang ditelitinya. Analisis data merupakan proses
penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan serta
mendukung pembuatan keputusan. Analisis data mempunyai banyak variasi
pendekatan, ancangan, rencana, desain atau teknik yang digunakan pada tujuan dan bidang ilmu yang
terkait. Pengumpulkan suatu data yang dikehendaki harus dianalisis agar
gambaran atau maksud dari semua data yang telah diperoleh memiliki kebenaran
yang efektif dan efisien.
Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber data lain
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Penelitian kuantitatif pada dasarnya
memiliki ciri utama informasi dan analisis datanya menggunakan angka-angka
dalam bentuk distribusi, serta pengambilan kesimpulan Terdapat dua macam
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan
statistik inferensial (sering disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1.
Apa
yang dimaksud dengan analisis kuantitatif?
2.
Apa saja angkah-langkah
analisis data kuantitatif?
3.
Apa saja macam-macam analisis kuantitatif?
C.
Tujuan
Makalah
ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui
apa yang dimaksudkan dengam analisis penelitian kuantitatif.
2.
Mengetahui
langkah-langkah menganalisis penelitian kuantitatif.
3.
Mengetahui
macam-macam analisis penelitian kuantitatif.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Analisis Data Kuantitatif
Analisis
data merupakan proses menyerderhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Proses ini seringkali digunakan statistik.
Statistik disini berfungsi menyederhanakan data penelitian yang amat besar
jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.
Menurut Sugiyono (2013: 14), Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Menurut
Menurut
Lexy J. Moleong, Analisis kuantitatif adalah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola atau kategori dan uraian
satuan dasar sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Dalam
Joko subagyo analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat
diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Dalam
analisis diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti
dalam menalar sesuatu (Hasan, 2006: 29)
Data mentah yang dikumpulkan oleh
peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan
bagian ayang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data
tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian (Nazir, 2005: 346).
Dalam penelitian kuantitatif analisis
data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Teknik dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik non
parametris (Sugiyono, 2013: 243)
Secara
umum data yang disajikan untuk dianalisa tersebut dapat berupa karakteristik
wilayah dan sampel kasus penelitian. Penyajian dimensi data seperti ini
diharapkan dapat memperlihatkan kepada para pembaca setting dan
konteks yang lebih spesifik dan penelitian yang sedang mereka baca. Data ada
baiknya disajikan dari bentuk yang sederhana, kemudian diakhiri dengan
penyajian data yang lebih relatif kompleks. Penyederhanaan alur
penyajian data tersebut diharapkan dapat membantu para pembaca pelaporan
penelitian kita untuk memahami keutuhan pelaporan secara lebih integratif. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode analisis data merupakan cara untuk
menganalisa hasil dari data yang diperoleh dalam penelitian sehingga lebih
mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Analisis data ini dilakukan setelah
terkumpulnya semua data hasil penelitian. Adapun cara yang ditempuh dalam
rangka menganalisis data kuantitatif ini dengan menggunakan metode statistik.
B. Langkah-langkah Analisis Data
Langkah-langkah
dalam analisis data kuantitatif menurut Sugiyono (2013: 164) yaitu mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, an melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (jika ada). Secara garis besar,
pekerjaan analisis data meliputi 3 tahap utama:
a) Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini
antara lain : 1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. 2) Mengecek
kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data. 3) Mengecek
macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item
yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti,
padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item
tersebut perlu didrop.
Contoh
Sebagian dari peneliti kita dimaksudkan untuk melihat hubungan antara
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar murid. Setelah angket kembali dan
isiannya kita cek, beberapa murid mengisi tidak tahu pendidikan orang tuanya,
sebagian jawabannya meragukan dan sebagian lagi dikosongkan. Dalam keadaan ini
maka maksud mencari hubungan pendidikan orang tua dengan prestasi belajar lebih
baik diurungkan saja, dalam arti itemnya didrop dan dihilangkan dari analisis.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih atau menyortir
data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal.
Langkah persiapan bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal
mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
b) Tabulasi
Yang termasuk ke dalam kegiatan
tabulasi antara lain :
1. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya :
tes, angket berbentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2. Memberikan kode-kode terhadap
item-item yang perlu diberi skor.
Misalnya :
a) Jenis Kelamin
-
Laki-laki
diberi kode 1.
-
Perempuan
diberi kode 0.
b) Tingkat Pendidikan
-
SD
diberi kode 1.
-
SMP
diberi kode 2.
-
SMA
diberi kode 3.
-
Perguruan
tinggi diberi kode 4.
3. Mengubah jenis data, disesuaikan dan
dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan.
Misalnya :
a. Data interval diubah menjadi data
ordinal dengan membuat tingkatan.
b. Data ordinal atau data interval
diubah menjadi data diskrit.
4. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dalam pengolahan data jika akan menggunakan
komputer.
c)
Pengolahan Data sesuai dengan
Pendekatan Penelitian
Pengolahan
data yang telah diperoleh disesuaikan dengan pendekatan penelitian yang sedang
dilakukan. Data yang telah dikumpulkan itu, diuji lebih dahulu validitas
(tingkat ketepatan penelitian tersebut secara ilmiah) dan reliabilitasnya
(tingkat keterpercayaan terhadap hasil penelitian tersebut).
C.
Macam-Macam Analisis Kuantitatif
Ada dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
statistik inferensial meliputi statistik parametris dan
statistik nonparametris (Sugiyono, 2013: 199). Berikut ini skema macam-macam
statistik analisis data:
1.
Statistik Deskriptif
Dalam
statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran melalui perhitungan rata-rata dan standar
deviasi, serta perhitungan prosentase. Statistik deskiptif juga untuk mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisa korelasi, melakukan prediksi
melalui regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data
sempel atau populasi. Akan tetapi secara teknis, statistik deskiptif tidak
perlu ada uji signifikasi, karena penelitiannya tidak bermaksud membuat
generalisasi, sehingga tidak perlu ditarik secara umum (Sugiyono, 2013: 165).
Statistika
deskriptif digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri dasar dari data hasil
penelitian, dengan memberikan rangkuman sederhana tentang sampel dan ukuran.
Disertai dengan grafik analisis sederhana, statistik deskriptif secara
sederhana menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Statistic
deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data
sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana
sampel diambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu
memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data
diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak,
frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi
sentralnya yaitu: mode, median dan mean (Arikunto, 1993: 363).
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik atau alat yang dipakai dalam
membuktikan kebenaran teori probabilitas yang dipakai dalam penelitian
ilmu-ilmu sosial. Statistik Inferensial,
disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas. Statistik induktif
adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi. Disebut statistik probabilitas karena
kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability).
Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu
mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam
bentuk prosentase.
Statistik
inferensial menyelidiki pertanyaan, model dan hipotesis. Dalam banyak kasus,
kesimpulan dari statistik inferensial melebihi dari apa yang ditunjukkan oleh
data itu sendiri. Seringkali, seseorang menggunakan statistika inferensial
untuk membuat kesimpulan dari data terhadap kondisi yang lebih general. Jadi,
statistika inferensial secara sederhana menunjukkan ada apa dengan data yang
diperoleh.
Dalam
statistik pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut
dinamakan uji hipotesis statistitk. Oleh karena itu penelitian yang
berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Dalam
statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol karena tidak dikehendaki
adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik. Hanya dalam
kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistik nonparametris tidak menguji
parameter populasi, tetapi menguji distribusi (Hasan, 2006: 148).
Menurut
Sugiyono (2013: 167), Statistik inferensial dibagi lagi menjadi statistik
parametris dan nonparametris. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisa data interval dan rasio. Sedangkan statistik nonparametris
kebanyakan digunakan untuk menaganlisa data nominal dan ordinal. Berikut
penjelasan statistik parametis dan
statistik non parametis :
a.
Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
Dalam statistik ini memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi utama adalah
data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio.
1)
Data
Interval.
Data
interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi
lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih
banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu
dengan yang lainnya.
Contoh data interval misalnya : hasil ujian, hasil pengukuran
berat badan, hasil pengukuran tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu
diperhatikan bahwa data interval tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak.
Dalam hasil pengukuran (tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini
tidak dapat diartikan bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa.
Meskipun ia memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan dalam
matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya
hanya merupakan atribut belaka, hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang
diujikan tidak pas seperti yang dipersiapkannya atau jawaban yang diberikan
tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal.
2)
Data
Rasio
Data
rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi yang
mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak
yang sama seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala rasio
masih memiliki ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak,
artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat.
Misalnya titik nol pada skala sentimeter menunjukkan tidak adanya panjang atau
tinggi sesuatu. Kedua angka skala rasio memiliki kualitas bilangan riel yang
berlaku perhitungan matematis.
Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan
Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali
berat badan Saifullah. Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan
Rudi. Berbeda dengan data interval misalnya Rudi ujian dapat 70 sementara
Saifullah memperoleh 30. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa kepandaian Rudi
dua kali lipat kepandaian Saifullah. Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang
dipergunakan, bahkan hampir tidak pernah dipergunakan. Lapangan penggunaan data
berskala rasio ini lebih banyak berada dalam bidang ilmu-ilmu eksakta terutama
fisika.
b.
Statistik Non Parametris
Statistik
yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Dalam
statistik ini tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan
dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal dan ordinal.
Untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada
dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk
hipotesis yang diajukan.
1.
Macam
data.
Macam-macam data penelitian
diantaranya yaitu: nominal, ordinal, interval atau rasio.
a. Data
Nominal
Data
ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya,
baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan
itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat
tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal
data hasil penelitian dikategorikan kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja.
Contohnya : 1. laki-laki/wanita (laki-laki
adalah ya laki-laki; dan wanita adalah “tidak laki-laki”), kawin /tidak kawin;
janda/duda, dan lainnya. 2. Jenis pekerjaan dapat digolongkan secara terpisah
menjadi pegawai negri, pedagang, dokter, petani, buruh dsb. 3. Nomor punggung
pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat mobil dan lainnya. Nomor-nomor
tersebut semata-semata hanya menunjukkan simbol, tanda, atau atribut saja. 4.
Suku, golongan drah, jenis penyakit, bentuk atau konstitusi tubuh.
b. Data
Ordinal
Data
ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada sesuatu
keadaan. Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan adanya perbedaan secara
kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya perbedaan di antara obyek
yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang
dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi
daripada yang lainnya.Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang
paling rendah dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu
kelompok.
Contoh dari data tersebut misalnya: 1. prestasi belajar siswa
diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”, “cukup”, dan “kurang”, atau ukuran
tinggi seseorang dengan “tinggi”, “sedang”, dan “pendek” 2. Hasil ujian
mahasiswa peserta kuliah Statistik Pendidikan Budiman memperoleh skor 90,
Rahmat 85, Musyafak 75, dan Mahsunah 65. Berdasarkan skor-skor tersebut
dibuatlah suatu jenjang (rangking), sehingga terjadilah urutan jenjang ke 1
(90), ke 2 (85), ke 3 (75), dan ke 4 (65). Data ordinal memiliki harga mutlak
(dapat diperbandingkan) dan selisih perbedaan antara urut-urutan yang
berdekatan bisa tidak sama.
2.
Bentuk
Hipotesis.
Menurut
Sugiyono (2013: 63-69), ada tiga bentuk hipotesis yaitu: hipotesis deskriptif,
komperatif dan assosiatif.
a.
Hipotesis
Deskriptif
Hipotesis deskriptif, adalah dugaan
tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.
Contoh
rumusan masalah sebagai berikut:
Seorang peneliti ingin mengetahui
peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa.
Rumusan masalah :
apakah ada peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa?
Ho :
tidak ada peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa.
H1 : ada peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa.
b.
Hipotesis
Komparatif
Hipotesis
komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel
atau lebihpada sampel yang berbeda.
Contoh rumusan masalah sebagai
berikut:
Seorang
peneliti ingin mengetahui tentang perbedaan minat membaca siswa dalam
pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Dari semua sampel diketahui 30 sampel
20 siswa sangat minat membaca dan 10 siswa lainnya tidak.
Rumusan masalah : apakah terdapat perbedaan minat
membaca siswa dalam pembelajaran bahasa
dan sastra indonesia?
Hipotesis dua arah.
Ho :
tidak ada perbedaan minat membaca siswa dalam pembelajaran bahasa dan
sastra indonesia.
Ha :
terdapat perbedaan minat membaca siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
c.
Hipotesis
Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis
hubungan adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Contoh rumusan masalah sebagai
berikut.
Seorang
peneliti ingin mengetahui kesamaan kandungan unsur intrinsik antara
novel Sukreni Gadis Bali karya A.A Pandji Tisna dengan novel Hati Yang Damai
karya N. H. Dini.
Rumusan masalah : kesamaan kandungan
unsur intrinsik antara novel Sukreni
Gadis Bali karya A.A Pandji Tisna dengan novel
Hati Yang Damai karya N. H. Dini.
Ho :
tidak ada kesamaan kandungan unsur intrinsic antara novel
Sukreni Gadis Bali karya A.A Pandji
Tisna dengan novel Hati Yang Damai karya
N. H. Dini.
Ha : ada kesamaan kandungan
unsur intrinsic antara novel Sukreni Gadis Bali karya
A.A Pandji Tisna
dengan novel Hati Yang Damai karya N.
H. Dini.
BAB III
PENUTUP
Penelitian
dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah.
Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan metode
tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitin,yakni suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Analisis
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran
dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,akademis dan
ilmiah. Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Ada
dua macam statistik yaitu statistik
deskriptif yakni statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi dan statistik
inferensial yakni teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan
kebenaran teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.
Dalam statistik inferensial dibagi 2
yakni: (1) Statistik parametris
yakni digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dan (2) Statistik nonparametris
yakni statistik yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji
distribusi.
Dalam
penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai
sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus
menerus tersebut mengakibatakan variasi data sangat
tinggi sekali. Dalam penelitian, apapun yang kita temukan, apakah
hipotesis diterima (terbukti) atau ditolak (tidak terbukti), tidak menjadi
masalah, artinya penelitian kita tetap sah sebagai penelitian ilmiah. Oleh
karena itu, kita tidak perlu takut, apabila hipotesis kita tidak terbukti.
Sikap seperti inilah yang membantu kita untuk bersikap jujur secara
intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar