Putu Wijaya merupakan
sastrawan Indonesia yang produktif menghasilkan karya sastra, ragam karyanya
berupa cerpen, novel, drama, maupun skenario film. Produktivitasnya sebagai
sastrawan tersebut diimbangi pula dengan kualitas karya yang dihasilkan.
Putu Wijaya adalah salah seorang pengarang yang menulis novel dengan cara baru, yaitu dengan bentuk yang nonkonvensional. Selain menulis karya sastra nonkonvensional, Putu Wijaya pun menulis karya sastra yang beralur konvensional. Dalam hal sastra yang beralur konvensional, sebagai sastrawan kelahiran Bali, Putu Wijaya sering mempertanyakan sistem kebudayaan di Bali.
Novel-novel Putu Wijaya antara lain adalah Telegram (1972), Bila Malam Bertambah Malam (1971), Pabrik (1976), Stasiun (1977), MS (1977), Tak Cukup Sedih (1977), Ratu (1977), Sah (1977), Keok (1978), Sobat (1981), Lho (1982), Nyali (1983), dan Pol (1987). Drama-dramanya antara lain Lautan Bernyanyi (1967), Anu (1974), Aduh (1975), Dag Dig Dug (1976), dan Gerr (1986). Adapun kumpulan cerpennya antara lain Bom (1978), Es (1980), dan Gres (1982). Putu Wijaya juga menulis skenario sekaligus menyutradarai tiga film layar lebar yaitu Cas Cis Cus, Zig Zag, dan Plong. Di tahun 1980, ia memperoleh penghargaan SEA Write Award dari Ratu Sirikit, Thailand. Putu Wijaya juga memperoleh Anugerah Seni pada tahun 1991 dari Pemerintah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar